Quarter-life Crisis

, , No Comments
Entah dimulai dari kapan, entah sampai kapan juga gue kena hal kaya gini. Gue mungkin kena Quarter-life Crisis. Yah kalo mau ditepatin sama umur gue jadi 25/4-life Crisis.




Ditemenin sama The Script - Breakeven
Feeling gue berasa kaya di mixed-up. Emang sih ngerasainnya udah lama, tapi ini puncaknya. Lagi gampang depresi. Lagi susah konsentrasi. Inilah masa di mana gue lagi kehilangan semangat buat ngapa-ngapain. Lagi gak pengen ngapa-ngapain. Merasa bernafas tapi gak hidup. Bahkan buat ngeblog aja jadi berasa sebagai sebuah “pekerjaan”. I feel uninspired. Apa ini fase yang wajar ya?

"Quarter-life Crisis is a period of life following the major changes of adolescence, usually ranging from the late teens to the early thirties, in which a person begins to feel doubtful about their own lives, brought on by the stress of becoming an adult."

Kita biasanya merasa galau atau bingung terhadap diri sendiri. “Gue ngerasa ngelakuin begini-begini aja, rasanya nggak pas, pengen pindah, tapi ga tau juga mau ngapain.” 
Atau
“Gue udah umur segini, tapi rasanya hidup gue masih ga jelas banget. Gue merasa belum achieve apa-apa. Apa ada yang salah dengan gue?”

Gue mulai menyadari mungkin cause-nya adalah: ketakutan atau kekhawatiran terhadap masa depan, karena terlalu banyak membandingkan diri dengan kehidupan orang lain.


muka nahan berak
Setelah ulangan, kalo temen-temen gue merasa bebas kaya dilepas dari tahanan, mungkin cuma gue yang merasa "senyum engga seneng" bukan karena adanya daftar ulangan perbaikan, tapi gimana caranya buat gue untuk ngelangkah kedepan dengan mantap dan bener, karena jalan yang udah gue tempuh udah salah jauh. Disamping itu pula, banyak guru yang nanya sama gue "Zir, kok kamu turun ya statistiknya ?" biar buat bisa naikin statistiknya harus ngapain? belajar? kalo udah belajar plus berdoa tapi statistiknya tetep turun gimana? apa ini yang dinamain "jalan salah" 
Duh, gue bener-bener butuh injeksi penyemangat nih…

Di Quarter-life Crisis ini ada fasenya:
Fase 1 – Perasaan terjebak dalam pilihan-pilihan hidup. Seperti hidup dalam mode autopilot. Seperti tidak punya kendali.
Fase 2 – Adanya perasaan ingin melarikan diri, ingin keluar dari kehidupan yang sekarang dan kemudian merasa “sepertinya gue bisa mengubah hidup gue”
Fase 3 – Meninggalkan pekerjaan, relationship ataupun kehidupan yang membuat kamu merasa terjebak dan memulai sebuah perjalanan dimana kamu mencoba hal-hal baru, mencari pengalaman baru, untuk mencari tahu jati diri dan apa yang sebenarnya kamu inginkan.
Fase 4 – Mulai membangun kehidupan yang baru.
Fase 5 – Membangun komitmen-komitmen baru yang lebih selaras dengan keinginan dan aspirasi.
Sayangnya gue terjebak hanya di fase pertama, dan gak bisa ngelanjutin ke fase kedua.

Dari quote favorit gue: Life is a choice. Keadaan naik dan turun yang ditemui adalah bagian kecil dari seluruh perjalanan hidup kita. Setiap keadaan seharusnya membuat kita menjadi lebih berkembang. Kualitas hidup kita sepenuhnya berada dalam kendali kita sendiri, dalam bentuk pilihan-pilihan yang sudah kita buat atau yang baru akan kita buat. Kita bisa memilih untuk menjadi lumpuh karena kekecewaan, atau memilih untuk bangkit dari kesengsaraan dan menyimpan hadiah berharga yang sebenarnya sudah kita miliki – yaitu kehidupan.

dan akhirnya.. (jerit-jerit dikamar)
i'm falling too pieeecceeesss, iyeah
i'm falling to pieceeessss, iyeah
i'm falling too pieceeeesss


0 komentar:

Posting Komentar